4 Arah Kebijakan Kepala Madrasah Baru MIN 1 Bulungan

Tanjung Selor, (2/3/21) Wawan Setiawan S.Ag secara resmi di lantik menjadi Kepala Madrasah MIN 1 Bulungan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan menggantikan Masran, S.Pd yang di angkat sebagai Kepala Madrasah Aliyah Negeri 1 Bulungan pada Januari lalu.

 

Dihadapan guru dan tenaga kependidikan MIN 1 Bulungan, Wawan Setiawan menyampaikan beberapa hal terkait arah kebijakan yang akan dilaksanakan pada masa kepemimpinannya. Namun sebelum itu, ia menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada kepala madrasah sebelumnya atas pencapaian yang telah di raih oleh MIN 1 Bulungan. Meski begitu, ia mengingatkan seluruh jajaran guru dan tenaga kependidikan MIN 1 Bulungan agar tidak terlena dan berhenti melakukan inovasi dan pengembangan demi terwujudnya cita - cita pendidikan bangsa.

 

Karena tantangan yang sedang kita hadapi saat ini mengharuskan kita untuk melakukan perubahan dan penyesuaian dalam kebijakan dan pelaksanaan di tingkat madrasah. Perkembangan teknologi dan pandemi Covid-19 harus menjadi variabel yang mendasari kita dalam menyusun program dan kegiatan yang akan dilaksanakan di MIN 1 Bulungan. Untuk itu ada beberapa kebijakan yang akan menjadi prioritas utama MIN 1 Bulungan di masa kepemimpinannya, yaitu:

 

Pertama, Penyusunan Visi Misi Baru MIN 1 Bulungan, visi dan misi yang baru harus mampu menggambarkan tujuan MIN 1 Bulungan yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Mencetak generasi qurani yang kreatif, inovatif, colaboratif dan berorientasi pada penyelesaian masalah serta mampu memanfaatkan teknologi sebagai sarana mengembangkan kapasitas diri.

 

Kedua, Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. MIN 1 Bulungan harus mulai memfasilitasi diri dengan teknologi yang dapat membantu guru menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Tantangan terbesar guru dalam proses pembelajaran adalah bagaimana caranya menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu mendorong siswa aktif dalam proses tersebut. Dengan dilengkapinya madrasah kita dengan teknologi pembelajaran terkini, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. 

 

Ketiga, Pembinaan dan Pengembangan Keahlian guru dan tenaga kependidikan di lingkungan MIN 1 Bulungan. Manajemen madrasah memiliki tanggungjawab untuk memfasilitasi guru dan tenaga kependidikan meningkatkan keahliannya hardskill maupun softskill, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi dalam proses pemebelajaran. Kita tidak bisa terus - menerus mendorong guru untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran yang diampunya tapi tidak pernah memberikan dukungan dalam bentuk kebijakan maupun anggaran. Oleh karena itu, MIN 1 Bulungan akan berusaha memfasilitasi guru dan tenaga kependidikan meningkatkan keahlian dirinya baik dengan cara mengirim mengikuti pelatihan - pelatihan yang diselenggarakan oleh eksternal atau mengadakan inhouse training.

 

Keempat, Penyusunan anggaran yang akuntabel. Sebagus apapun kebijakan yang di susun akan menjadi tidak berarti tanpa penyusunan anggaran yang akuntabel, karena akuntabilitas penyusunan anggaran akan memastikan proses penyusunan hingga pelaksanaan penggunaan anggaran digunakan sesuai dengan visi misi yang ditetapkan. Akuntabilitas penyusunan anggaran juga diharapkan dapat menutup kemungkinan terjadinya kebocoran anggaran baik karena penggunaan yang tidak sesuai atau karena perilaku koruptif.

 

Ini adalah 4 kebijakan utama yang akan menjadi prioritas Wawan Setiawan dalam kepemimpinannya, dan terakhir ia menyampaikan bahwa keberhasilannya dalam menjalankan kebijakan tersebut tergantung dukungan dan support dari guru, tenaga kependidikan dan masyarakan madrasah. Oleh karena itu, ia meminta doa dan dukungan seluruh kolega agar dapat melaksanakannya. Dan outcome dari semua itu adalah mejadikan MI Negeri 1 Bulungan sebagai madrasah teladan di Provinsi Kalimantan Utara.